Search

Marak Perburuan Liar, Populasi Burung Hantu Terancam - Suara Merdeka Solo

perburuan-burung-hantu
FOTO ILUSTRASI


*Perlu Perdes Perlindungan Burung Hantu

KLATEN,suaramerdekasolo.com – Maraknya aksi pemburuan liar, membuat habitat burung hantu (Tyto Alba) semakin terdesak. Padahal burung hantu dikenal sebagai predator alami tikus yang kerap mengganggu tanaman petani. Karenanya diperlukan Peraturan Desa (perdes) untuk melindungi keberadaan burung hantu.

‘’Perlu Perdes untuk melindungi burung hantu dari perburuan liar. Burung hantu membantu petani dengan memangsa tikus yang sering menyerang lahan pertanian,’’ kata Kasi Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bidang Perkebunan dan Penyuluhan, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Anjar Kurniadi.

Perdes menjadi pendukung program pengembangan burung hantu sebagai predator hama tikus. Cukup banyak rumah burung hantu (rubuha) yang dibuat di areal pesawahan dengan tujuan mengurangi populasi tikus.

‘’Upaya pengembangan burung hantu sudah bagus. Hal itu akan lebih bagus lagi bila pemerintah desa mendukung dengan menerbutkan Perdes untuk melindungi habibat burung hantu di wilayahnya dari perburuan liar,’’ ujar dia.

Dia yakin, Perdes Perlindungan Burung Hantu lebih mudah dilakukan dengan lingkup desa yang bersangkutan. sendiri. Hal itu mengingat di sejumlah daerah, burung hantu banyak diburu untuk diperjualbelikan.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Klaten Srihadi mengatakan bahwa sebenarnya Pemerintah Kabupaten Klaten sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 tahun 2018 tentang Perburuan Burung, Ikan, Satwa Liar dan Satwa Liar lainnya. Namun belum spesifik menyebut perlindungan burung hantu yang sedang dikembangkan sebagai predator tikus.

‘’Perda Perlindungan Satwa sudah ada, tapi yang spesifik menyebut Tyto Albae belum ada. Kami mengajak masyarakat untuk menjaga keberadaan burung hantu yang yang bisa membantu petani mengendalikan hama tikus,’’ ujar Srihadi.

Di sejumlah wilayah pertanian di Klaten, sedang diserang hama tikus salah satunya di Kecamatan Cawas. Petani menggelar gropyokan untuk mengendalikan populasi tikus yang menyerang tanaman padi.

Baru-baru ini, warga Desa Barepan, Cawas menggelar gropyokan dipimpin Kades Barepan Irmawan Andriyanto dibantu aparat TNI. Gerakan itu akan dilakukan rutin agar serangan tikus bisa berkurang.(Merawati Sunantri)

Editor : Budi Sarmun

Let's block ads! (Why?)



"burung" - Google Berita
February 08, 2020 at 12:06AM
https://ift.tt/2H4yqO1

Marak Perburuan Liar, Populasi Burung Hantu Terancam - Suara Merdeka Solo
"burung" - Google Berita
https://ift.tt/30iE0IL

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Marak Perburuan Liar, Populasi Burung Hantu Terancam - Suara Merdeka Solo"

Post a Comment

Powered by Blogger.