TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, mempunyai hobi mengoleksi burung. Selama menjalani ibadah puasa Ramadan, di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, ia bisa menghabiskan waktu seharian untuk merawat burung-burung koleksinya.
"Dari siang sampai sore saya biasa duduk santai di rumah sambil mendengarkan kicau burung," kata pelatih berusia 50 tahun ini.
Aji mulai mengoleksi burung sejak masih aktif sebagai pemain. Mantan kapten tim Persebaya era 1990an ini tak hanya mengoleksi burung lokal. Beberapa koleksinya adalah burung keturunan atau berasal dari luar negeri.
"Saya punya empat burung murai batu. Burung cucak cungkok ada tiga ekor, ini asli dari Tiongkok. Burung sikatan londo yang dari Eropa pun saya punya satu ekor. Burung cililin ada dua ekor. Serta beberapa burung kenari," kata Aji menyebutkan aneka jenis burung koleksinya.
Aji juga pernah menjadi peternak burung murai. Dia pernah memiliki tempat khusus untuk merawat burung-burung miliknya. Di sana ada 21 kandang. Beberapa orang dipekerjakan khusus untuk merawat burung-burung itu.
"Sekarang hanya tinggal beberapa pasang saja. Sebab, saya sendiri fokus seratus persen ke sepak bola. Saya khawatir tak bisa konsentrasi ke burung. Jadi untuk sementara ini tak lagi jadi peternak, hanya penghobi," kata mantan pelatih tim Jawa Timur di Pekan Olahraha Nasional 2008 itu.
Menjadi penghobi burung selaras dengan filosofinya sebagai pelatih sepak bola. Aji sering terjun langsung ke pasar burung untuk mendapatkan bibit berkualitas. Kadang, ia mendapatkan informasi dari sejumlah kolega termasuk para perawat burungnya.
"Ketika saya menemukan pemain muda bakat dan belum punya pengalaman, itu membuat saya senang. Saya merasa puas ketika mereka menjadi pemain top," ujar Aji.
"Sama dengan memelihara burung. Menjadi kepuasan tersendiri ketika menemukan burung yang berbakat bagus, dan bisa menjadikannya burung berkualitas. Ini sama seperti filosofi saya sebagai pelatih," kata mantan pelatih tim nasional Indonesia U-23 tersebut.
Aji juga memiliki trik jitu untuk menemukan bibit burung berkualitas. Indikatornya sederhana. Hanya dilihat dari kicauannya. Jika si anak burung ini senang berkicau, sementara anakan lainnya masih belum, itu adalah tanda-tanda kalau burung ini punya potensi jadi burung master.
"Kemarin, dalam sebuah kejuaraan di Malang, burung murai saya berhasil menempati peringkat empat. Hasil yang bagus mengingat lawannya adalah burung-burung bagus dan mahal. Sedangkan burung saya ini sudah saya rawat sejak anakan," tuturnya.
Tak hanya mendapatkan medali dalam kejuaraan kicau burung, Aji juga pernah meraup keuntungan puluhan juta setelah burung koleksinya dibeli oleh sesama kicau mania. "Burung saya pernah laku Rp 50 juta. Itu termasuk murah. Ada seekor burung murai yang harganya Rp 3 miliar. Punya orang Bandung," ujar pelatih Persebaya ini.
PERSEBAYA.ID
"burung" - Google Berita
April 28, 2020 at 04:48PM
https://ift.tt/3bNqdM1
Aji Santoso Punya Hobi Koleksi Burung, Pernah Ternak Murai - Tempo
"burung" - Google Berita
https://ift.tt/30iE0IL
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Aji Santoso Punya Hobi Koleksi Burung, Pernah Ternak Murai - Tempo"
Post a Comment