Kotabumi (Lampost.co): Berawal dari hobi burung, Marna, warga Jalan Yudistira, RT 06/LK 03, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Kotabumi sukses melakukan penangkaran burung kacer.
"Hobi saya dari kecil memelihara burung mas," ujar Marna saat ditemui di kediamannya, Rabu, 29 Januari 2020.
Dia mengatakan hobi memelihara burung sejak kanak-kanak. Kala itu, dia sering mencari sarang burung liar di sekitar kampungnya seperti prenjak dan ciblek untuk diambil anaknya.
"Kalau dapat anakan ciblek maupun prenjak, saya pelihara mas. Setelah usia 3-4 bulan atau mulai berkicau saya jual. Uangnya digunakan untuk jajan kala itu," ujarnya.
Dia mengatakan hobinya berlanjut sampai dewasa. Saat ini jumlah burung yang dia pelihara pun semakin beragam.
Pada 2015, ide menangkarkan burung kacer tercetus saat Marna melihat tayangan televisi tentang kisah sukses para penangkar burung.
Saat itu dia sedang membesarkan sepasang anakan kacer yang baru dibeli dengan harga untuk pejantan Rp450 ribu per ekor dan betina Rp250 ribu per ekor
"Saat kacer dewasa di 2016, saya mulai menangkarkan sepasang burung kacer tersebut dan saat itu bertelur," kata dia.
Untuk menetaskan telur, indukan membutuhkan waktu mengerami telur selama 13 hari. Kemudian setelah menetas dan anakan berumur 10 hari, anak burung itu dipisahkan agar indukannya dapat segera bertelur kembali.
"Biasanya selang sekitar seminggu kemudian, indukan sudah birahi dan kembali bertelur," kata dia.
Dia mengatakan burung kacer berhenti bertelur saat mabung atau rontok bulu sekitar 6-7 bulan setelah telur pertama.
Saat itu burung mesti diistirahatkan sekitar 1-2 bulan. Dalam kondisi itu burung rentan stres sehingga perlu perawatan ekstra, termasuk pemberian pakan tambahan, yakni jangkrik dan kroto.
Untuk produktivitas satu indukan dalam sekali menetas sekitar 3-4 ekor anakan dan biasanya baru dijual setelah berusia 20 hari. Anakan biasanya dijual dengan sistem borongan untuk 3 ekor dibandrol Rp1 juta. Namun, pembeli juga dapat membeli dengan sistem eceran. Kalau harga pejantan Rp450 ribu per ekor dan betina Rp200 ribu per ekor.
"Sebulan rata-rata saya menjual 3 ekor anakan burung kacer," kata dia.
Menurutnya, harga anakan burung kacer itu bukan harga standar, sebab semakin lama dipelihara, maka harga burung semakin tinggi.
Adi Sunaryo
"burung" - Google Berita
January 29, 2020 at 03:20PM
https://ift.tt/313wKgV
Berawal dari Hobi, Warga Rejosari Sukses Tangkar Burung Kacer - Lampost
"burung" - Google Berita
https://ift.tt/30iE0IL
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Berawal dari Hobi, Warga Rejosari Sukses Tangkar Burung Kacer - Lampost"
Post a Comment