Terlepas dari posisinya sebagai Kardinal yang menjadi penyambung Paus dengan gereja lokal, Mgr Ignatius Kardinal Suharyo menyatakan dirinya tetap sebagai manusia biasa dengan normal. Meski bergelar kardinal, Ia mengakui tetap memerlukan waktu yang diperlukan untuk kebutuhan pribadinya.
"Artinya untuk menimba semangat kerohanian, berdoa pasti itu ada waktunya setiap hari. Kekuatan rohani saja tidak cukup, tapi ada kekuatan jasmani. Makanya saya menjaga kesehatan. Kalau ada kesempatan saya treadmill," ungkap Kardinal Suharyo dalam program Blak-blakan yang tayang di detik.com, Rabu (25/12).
Sambil melakukan olah raga di atas treadmill, ia biasanya menyimak siaran berita di televisi atau menyaksikan rekaman pertandingan olah raga. Sepak bola Liga Inggris menjadi salah satu kegemarannya. Tapi Kardinal Suharyo tak mau memfavoritkan salah satu klub mana pun yang tengah bertanding.
"Nanti kalau punya klub (favorit) jantungnya ikut berdebar-debar," ujarnya diiringi derai tawa kecil.
Selain sepak bola, Kardinal Suharyo juga mengaku senang menyaksikan pertandingan bulu tangkis. Dia senang dengan permainan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Khusus untuk bulu tangkis, Kardinal malah mengaku sempat memenuhi undangan untuk menyaksikan pemutaran perdana film tentang Susi Susanti, pemain bulu tangkis legendaris Indonesia.
"Saya memang tidak hobi menonton film tapi kemarin diundang nonton film Susi kami datang ke bioskop," ujarnya.
Sejak muda, ketimbang ke bioskop dia mengaku lebih suka menikmati hiburan dengan memutar kaset pergelaran wayang kulit. Meskipun tak terlalu mengerti jalan ceritanya tapi bunyi gamelan yang mengiringinya memberikan ketenangan batin tersendiri.
Usai wawancara di Katedral, Kardinal Suharyo mengajak kru detik.com untuk melihat-lihat kebun kecil di halaman belakang rumah dinasnya di samping Katedral. Selain ada pohon mangga yang tinggi menjulang dan sejumlah tanaman besar lainnya, juga ada pohon Cendana yang sudah berusia 6,5 tahun. "Di tengah kota masih ada kebun meskipun kecil, bagi saya itu memberikan kesejukan," ujarnya.
Di pojok kebun seluas sekitar 1000 meter itu ada kandang yang menampung belasan ekor ayam kate, juga ada beberapa kandang ayam jago. Koleksi ayam-ayam itu menjadi bahan hiburan bagi para romo yang bertugas di Katedral. "Kan sebagian dari para romo itu orang kota yang jarang melihat ayam bertelur, telur menetas," ujar Kardinal Suharyo kembali diiringi tawa kecil.
Sebelum berkeliling kebun, Kardinal terlihat asyik mengajak sejumlah burung koleksinya yang tergantung di selasar untuk berkicau. Di antara koleksinya ada Jalak Bali, Murai, Kenari, Beo, dan Cicak Rowo.
"Di pohon-pohon besar itu juga menjadi tempat migrasi ribuan burung, tapi sebelum pagi menjelang mereka sudah pergi lagi," ujarnya.
(hnf/jat)"burung" - Google Berita
December 25, 2019 at 06:18PM
https://ift.tt/2MsCI57
Menengkok Kebun, Burung dan Ayam Koleksi Kardinal Suharyo - detikNews
"burung" - Google Berita
https://ift.tt/30iE0IL
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menengkok Kebun, Burung dan Ayam Koleksi Kardinal Suharyo - detikNews"
Post a Comment